Elektroda
Elektroda yang digunakan pada
las busur manual adalah jenis elektroda yang terbungkus (berselaput) fluks.
Pada waktu pengelasan selaput elaktroda ini akan turut mencari dan menghasilkan
gas CO2 yang melindungi cairan las, busur listrik dan sebagian benda
kerja terhadap udara luar. Udara luar yang mengandung O2 dan N2
dapat mempengaruhi sifat mekanik dari logam las. Cairan selaput yang disebut
terak yang terapung dan membeku melapisi permukaan yang masih panas.
Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 – 7 mm
dengan panjang antara 350 – 450 mm. Sebagian bahan fluks dari elektroda ini
antara lain : selulosa, kalsium karbonat (CaCO3), titanium dioksida
(rutil), kaolin, kalsium oksida, mangan, oksida besi, serbuk besi, besi
silikon, besi mangan dan sebagainya. Dengan prosentase yang berbeda untuk
setiap elektroda.
1. Klasifikasi
elektroda
Menurut standar AWS/ASTM
(American Welding Society/American Society for Testing Material), semua jenis
elektroda ditandai dengan huruf E disertai dengan 4 atau 5 angka.
Contoh :
Pada elektroda Philips berseri AWS tertulis E6013
artinya :
E =
Elektroda las listrik
60 = kekuatan
tarik minimum dari deposit las adalah 60.000 ib/m2 atau 42 kg/m2
1 =
dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi
3 =
jenis selaput Rutil potsium sumber tegangan/arus AC, DCSP, DCRP. Daya tembus lemah dan kadar serbuk besi 0
– 10%
2. Karateristik macam-macam
elektroda menurut standar AWS
Elektroda baja lunak
Terdapat beberapa jenis
elektroda baja lunak. Yang membedakan antara jenis yang satu dengan jenis
lainnya hanyalah pada jenis bahan selaputnya, sedangkan kawat intinya sama.
Beberapa jenis yang termasuk elektroda baja lunak adalah sebagai berikut
:
1)
E 6010 dan E 6011
Elektroda ini adalah jenis elektroda dengan selaput selulosa yang dapat
dipakai untuk pengelasan dengan penembusan yang dalam.
2) E 6012 dan E 6013
Kedua elektroda ini termasuk jenis selaput rutil yang dapat menghasilkan
penembusan sedang. Keduanya dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi,
tetapi kebanyakan jenis E 6013 sangat baik untuk posisi pengelasan tegak arah
ke bawah. Jenis E 6013 yang mengandung lebih banyak kalium memudahkan pemakaian
pada voltase mesin rendah. Elektroda
dengan diameter kecil kebanyakan dipakai untuk pengelasan pelat tipis.
3) E 6020
Elektroda jenis ini dapat
menghasilkan penembusan las sedang dan teraknya mudah dilepas dari lapisan las.
Selaput elektroda terutama mengandung oksida besi dan mangan.
4) Elektroda
dengan selaput serbuk besi
Selaput elektroda jenis E 6027 , E
7014, E 7016, E 7024 dan E 7025 mengandung serbuk besi untuk meningkatkan
efesiensi pengelasan. Umumnya selaput elektroda akan lebih tebal dengan
bertambahnya persentase serbuk besi. Dengan adanya serbuk besi dan bertambah
tebalnya selaput memerlukan arus yang lebih besar.
5) Elektroda
hidrogen rendah
Selaput elektroda jenis ini
mengandung hidrogen yang rendah (kurang dari 0,5%), sehingga deposit las juga
dapat bebas dari perositas. Elektroda ini dipakai untuk pengelasan yang
memerlukan mutu tinggi, bebas perositas, misalnya untuk pengelasan bejana dan
pipa yang akan mengalami tekanan.
Jenis-jenis elektroda hidrogen
rendah misalnya E 7015, E 7016 dan E 7018.
Elektroda las tidak
hanya merupakan kawat logam tetapi atau diselimuti oleh fluks. Fluks yang
dibuat menyelimuti kawat las memiliki beberapa fungsi, diantaranya:
a.
Penghasil
gas CO2 yang berasal dari pembakaran fluks yang berfungsi melindungi
busur listrik dan kubangan logam las dari lingkungan atmosfir.
b.
Deoxidiser (mengikat
gas O2 yang ikut terlarut dalam cairan logam
c.
Pembentuk terak/slag,
yang melindungi logam beku dari oksidasi dan membantu membentuk manik las.
d. Unsur-unsur paduan, yang memberikan
perbaikan sifat tertentu pada logam las.
e.
Unsur-unsur pembentuk
ion-ion, yang memuat busur listrik lebih stabil dan mampu beroperasi dengan
penggunaan arus AC.
f.
Meningkatkan
produktifitas pengelasan.
http://yohan46.blogspot.com/2012/03/las-listrik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar